Ngaji Ramadhan di PPM Aswaja Nusantara #1
kitab kuning ngaji pondok pesantren mahasiswa ponpes ramadhan santri
FYI, PPM Aswaja Nusantara berpusat di Mlangi dan mempunyai 3 kompleks lainnya yaitu di Pogung, Mranggen, dan Jakal. Nah untuk ramadhan tahun ini, kegiatan ngaji dari ketiga kompleks tersebut dipusatkan di komplek Jakal, tepatnya di asrama putri. Kegiatan
ngaji di Komplek Jakal dimulai pukul 15.30, yap.. setelah waktu Ashar.
Tanggal
1 Muharram bertepatan pada 27 Mei 2017. Ngaji di hari pertama bulan ramadhan
ini diisi oleh pengasuh pondok, Gus Tafid dengan maknani kitab Yanbu’ur Rohmah.
Beberapa hal yang diterangkan dalam kitab ini yaitu tentang :
- Keutamaan orang kaya yang bersyukur
- Keutamaan orang yang tidak punya tapi sabar
- Keutamaan zuhud di dunia
- Keutamaan menghadap kehidupan akhirat
- Keutamaan sabar dalam cobaan
Kitab
ini juga menerangkan luasnya rahmat Allah tentang dibukanya pintu taubat.
Disebutkan
bahwa Allah membuka pintu taubat bagi siapapun umat Nabi Muhammad SAW, bahkan
jika ada seseorang yang berbuat salah hingga salahnya mencapai langit (sangat
banyak) tetapi kalau kita mau benar-benar bertaubat maka Allah benar-benar
menerima taubat tersebut.
Ketika
seseorang melakukan maksiat kemudian bertaubat, kemudian melakukan maksiat lagi
dan taubat lagi secara berulang-ulang, Allah akan menumbuhkan rasa malu di diri
seseorang tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bertaubat dan istigfar
mempunyai keutamaan yaitu menimbulkan rasa malu kepada Allah. Perasaan malu
tersebut yang akan mencegah seseorang melalukan suatu hal meskipun hal tersebut
sudah layaknya menjadi kewajiban / kebutuhannya.
Program C++ Deret Gunung dengan Rekursif
c c++ deret deret gunung menara hanoi pemrograman rekursifBismillah, Alhamdulillah, Assalamu'alaikum wr. wb.
Pada postingan kali ini saya akan sharing sebuah program C++ tentang deret gunung. Program ini mirip dengan program Menara Hanoi. Misal ketika kita input angka 3 maka outputnya : 1 2 1 3 1 2 1.
Pada postingan kali ini saya akan sharing sebuah program C++ tentang deret gunung. Program ini mirip dengan program Menara Hanoi. Misal ketika kita input angka 3 maka outputnya : 1 2 1 3 1 2 1.
Terdapat dua fungsi di program ini :
- Fungsi utama (fungsi main). Fungsi main merupakan fungsi yang pertama kali dipanggil ketika program dijalankan. Di fungsi ini terdapat pendeklarasian variabel n bertipe integer. Variabel ini digunakan untuk menampung hasil inputan user. Terdapat juga pemanggilan fungsi yang kita buat sendiri, yaitu fungsi DG().
- DG() merupakan fungsi rekursif. Bagi yang belum tau, rekursif adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Terliat bahwa ada penulisan fungsi DG() di dalam fungsi DG(). Fungsi DG() mempunyai parameter int n. Dalam kasus ini artinya setiap inputan dari user akan di gunakan sebagai parameter fungsi rekursi tersebut.
void DG(int n)
{
if(n==1)
cout<<"1 ";
else
{
DG(n-1);
cout<<n<<" ";
DG(n-1);
}
}
|
Tipedata namafungsi (parameter)
Jika n == 1
Maka cetak “1”
Tapi jika tidak
Panggil fungsi DG(n-1)
cetak n
Panggil fungsi DG(n-1)
|
Contoh :
Begitu tadi sedikit postingan dari saya, semoga bermanfat. Wassalamu'alaikum wr. wb.
Saluran Dua Kawat
jaringan telekomunikasi
Assalamu'alaikum wr. wb. Tulisan ini merupakan post pertama Saya mengenai telekomunikasi yang akan membahas sedikit tentang saluran
dua kawat. Materi ini saya dapatkan ketika sedang menempuh kuliah semester 2.
Saluran
dua kawat merupakan saluran yang terdiri dari sepasang penghantar yang
dipisahkan oleh bahan dielektrik jenis polithilene. Saluran ini biasanya
mempunyai impedansi karakteristik 300 ohm sampai 600 ohm dan banyak dipakai
untuk menghubungkan penerima pesawat televisi dengan antena penerima pesawat
televisi dengan antena penerima pada daerah Very Heigh Frequency (VHF).
Karakteristik
elektrik dari 2 buah kawat saluran transmisi tergantung dari konstruksiya.
Saluran 2 kawat bertindak seperti kapasitor yang panjang. Jika frekuensi
dilewatkan di saluran maka akan timbul reaktansi kapasitif. Selain itu juga
akan timbul medan magnet sehingga akan timbul pula reaktansi induktif.
Nilai-nilai induktansi dan kapasitansi yang disajikan tergantung pada berbagai
faktor fisik. Efek dari reaktansi kapasitif dan induktif dari saluran transmisi
tergantung pada frekuensi yang ditetapkan.
![]() |
Ilustrasi Saluran Dua Kawat |
Transmisi
2 kawat berarti kita mempunyai sepasang kawat/kabel. Gambar di atas merupakan
gambar saluran kawat sederhana. Saat pengiriman data, misalnya data dari A
bernilai 1 maka idealnya akan tetap bernilai 2 ketika sampai di titik B. Jika
mengirimkan data dari A = 2 maka di B juga 2. Tapi kondisi seperti ini hanya
bisa terpenuhi jika kita memakai superkonduktor, seperti logam emas. Namun,
emas hanya memungkinkan untuk transmisi jarak pendek seperti pada handphone
maupun processor. Emas tidak memungkinkan untuk transmisi jarak panjang, hal
ini disebabkan bahwa investasi emas sangat mahal yang dapat menimbulkan rawan
tindak kriminal. (Dapat dibayangkan juga kan kalo ada emas bergelantungan di
jalanan, siapa yang tidak tergiur coba :D).
Saat
ini, saluran transmisi dua kawat tak lagi memakai superkonduktor (tidak ideal).
Ketika data dari A = 1 maka sampai di B menjadi 0 koma sekian (kurang dari 1),
ketik data dari A = 2 maka sampai di B datanya kurang dari 2. Hal ini terjadi
karena di sepanjang saluran transmisi ini terdapat rugi-rugi berupa resistansi
dan induktansi (seperti yang terlihat pada gambar di atas), serta antara kabel
1 dan kabel 2 timbul kapasitansi. Rugi-rugi dalam penyaluran data ini juga
dipengaruhi oleh panjangnya kabel / kawat penghantar. Semakin panjang kabel
maka rugi-ruginya semakin banyak.
Kelayakan
kabel dapat diketahui dengan indikator impedansi input, impedansi beban ( ZL
), impedansi input sama dengan impedansi karakteristik kabel dan sama
dengan impedansi beban. KC impedansi kabel yang dicari.
Frekuensi
berbanding terbalik dengan impedansi karakteristik (ZC). Saat Open-Circuit, U1
lebih besar daripada UR. Sedangkan pada Short-Circuit, UR lebih besar daripada
U1.
Pengalamanku di Kegiatan KMTEDI Mengabdi #2
info mengabdi organisasi pengalaman
Mengabdi atau kegiatan pengabdian masyarakat di suatu daerah yang jauh dari kehidupan kampus sering diadakan oleh
mahasiswa. Malah bisa dibilang kalau kegiatan tersebut wajib dilakukan oleh
mahasiswa.
Saya Dwi Ariyanti, salah satu
anggota Divisi Sosial Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro dan Informatika. Pada
tanggal 09-10 Desember 2016, saya turut serta dalam kegiatan pengabdian
masyarakat di Dawung, Serut, Gedangsari, Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta.
Lokasinya dekat dengan perbatasan Provinsi D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Daerah Jawa Tengah yang paling dekat dengan lokasi itu adalah Kecamatan
Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Lokasi itu tak begitu jauh dari kampus UGM, tak
begitu jauh pula dari rumah saya yang ada di Klaten. Hehe..
Lokasinya yang di daerah pegunungan
berpengaruh pada akses jalan menuju kesana. Kebetulan kami berangkat dari
kampus sekitar pukul 17.00 WIB, sampai di lokasi pukul 19.00 lebih karena jalan
Jogja-Solo macet dan masuk di daerah Gedangsari dari arah Gantiwarno Klaten
sangat gelap, tidak ada penerangan jalan di sepanjang hamparan sawah, ditambah
dengan jalan yang naik turun, berkelok dan curam. Tempat yang kami tuju pertama
kali adalah Masjid Al-Jannah, sesampainya di sana, kami disambut oleh
masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga orangtua berkumpul di masjid itu,
menurut saya mereka berkumpul sejak sholat Isya’. Setelah kulonuwun dengan
warga dan sholat isya’, kami langsung membuka forum itu. Kami dan semua warga
berkenalan, diikuti beberapa sambutan, lalu panitia mulai memaparkan kegiatan-kegiatan
yang akan kami laksanakan.
Inti dari acara pengabdian ini
berada di hari Sabtu, 10 Desember 2016. Setelah semalam per 2 orang pengabdi
tidur di rumah warga, keesokan harinya para para pengabdi membantu
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemilik rumah alias orangtua asuhnya.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat sana adalah sebagai petani. Mereka
bisa mempunyai banyak petak sawah walau orang yang kurang mampu. Hal itu
dipengaruhi oleh jumlah kepala keluarga yang sedikit. Sehingga tidak heran
kalau rumah-rumah disana sangat jarang. Jarak antara satu rumah dengan rumah
yang lain bisa beratus meter, hanya ada beberapa rumah yang jaraknya dekat.
Pekerjaan di sawah itu musiman,
tidak setiap hari petani harus ke sawah mengurus tanamannya. Waktu itu, disana
tidak musim pekerjaan di sawah. Para warga ke sawah tidak mengurus tanamannya
namun hanya mencari rumput untuk pakan ternak sapi.
Tidak ada jaringan seluler di
daerah itu. Sangat susah untuk mencari sinyal untuk apapun jenis operatornya. Kami
yang terbiasa hidup dengan koneksi internet yang lancarpun menjadi merasa bahwa ponsel kami sangat tidak berguna ketika
disana. Pada siang hari ketika tidak ada kerjaan di rumah, saya dan teman saya
pamit untuk jalan-jalan di sekitar desa sembari mencari sinyal. Beberapa ratus
meter dari rumah, akhirnya kami mendapat sinyal sekaligus koneksi internet. Lokasinya
dekat dengan sumur milik salah seorang
warga yang airnya digunakan untuk keperluan memasak. Di lokasi itu, saya
bertemu dengan salah seorang warga. Saya mencoba menyapa, tak banyak berkenalan
namun kami bisa ngobrol cukup banyak. Saya ngobrol dengan Bapak tersebut dengan
menggunakan bahasa Jawa, satu kalimat yang saya ingat dari beliau adalah “Urip
neng gunung ki cerak karo watu, adoh soko ratu” dalam bahasa Indonesia “Hidup
di gunung itu dekat dengan batu, jauh dari ratu”. Saya bisa menangkap apa
maksud kalimat tersebut, namun saya mengartikannya dalam berbagai hal, batu
diartikan menjadi sesuatu yang kurang enak dan ratu diartikan menjadi sesuatu
yang memuaskan.
Masih menyangkut dengan kalimat
bapak yang saya temui, saya menjadi penasaran kenapa Ibu asuh saya yang
sebenarnya berasal dari daerah yang apa-apa mudah mau tinggal di gunung, ijazah
SMK tidak terpakai, ekonomi susah, dan hidup di daerah yang Islam minoritas. Akhirnya
saya memberanikan diri untuk bertanya dan Ibu menjawabnya dengan ramah. Jawaban
yang dapat saya tangkap intinya Ibu itu mau tinggal di gunung dengan semua
konsekuensi karena beliau ikut suami, suami beliau asli warga sana. Selain itu
beliau juga lebih memilih kepentingan sosial daripada kepentingan ekonomi. Beliau
menyadari bahwa hidup di gunung memang susah, harus mengantar anak sekolah yang
jauh, mencari air, lingkungan masih tergolong agak kumuh, sampai mencari uang
yang susah, namun beliau senang berada di masyarakat gunung yang ramah tamah,
suka tolong-menolong, gotong royong, dan guyup rukun.
Itulah sepenggal pengalaman saya
berkunjung di desa pegunungan. Semoga sedikit amanatnya menjadikan kita
senantiasa bersyukur dengan apapun keadaan kita.
Aplikasi Instrumentasi dan Informatika pada Dunia MIGAS dan Panas Bumi
aplikasi info informatika instrumentasi migas panas bumi
Apa itu dunia migas?, dunia migas itu sangatlah luas.
Secara singkat, dunia migas dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu:
1.Upstream
Kategori ini membahas tentang
-
Bagaimana cara
menemukan minyak, gas, dan panas bumi.
-
Sektor eksplorasi
dan produksi migas.
2.
Midstream
Kategori ini membahas tentang bagaimana untuk
menstransfer / mendistribusikan minyak dan marketingnya.
3.Downstream
Kategori ini membahas tentang proses meregenerasi
minyak menjadi berbagai jenis produk & turunannya.
Ketika melakukan pemboran, minyak yang
ditargetkan tidak selalu berarah vertikal dengan awal titik bor namun juga bisa
ke arah lain yang diinginkan, yaitu dengan menggunakan navigasi bawah tanah.
Pada saat melakukan pemboran, rangkaian peralatan bor dipasangi sensor MWD yang
dapat menghasilkan sudut kemiringan.
Yang diukur saat melakukan pemboran :
-
Azimud (arah mata
angin)
-
Kedalaman
Cara mentransmit data dari lubang ke atas :
- Menggunakan lumpur
Selain
untuk menjaga tekanan hidrostatik sumur, pada lumpur juga terdapat Parse yang
kinerjanya memompa seperti pipet. Prinsipnya adalah bermain tekanan dan dikoding
dengan komputer.
- Elektro Magnetik mwd,
cara ini bukan menggunakan lumpur tapi menggunakan formasi V = I . R
Arus
I yang ditimbulkan ketika proses pemboran di transfer dan melalui formasi R,
sehingga dapat diketahui tegangan V. Kemudian tegangan dikoding di komputer,
difilter, hingga menghasilkan data.
Langganan:
Postingan (Atom)